di sebuah halte bus yang berada di tengah2 pusat kota, terdapatlah seorang tukang ojek dan tidak hanya terdapat tukang ojek, tetapi kemudian terdapat pula seorang yang bukan tukang ojek. seorang wanita muda, berparas cantik dan memikat yang tampak sedang mengalami kebingungan, sehingga terjadilah percakapan yang berikut ini
nona : wah, halte bus ini terlihat sangat sepi. aneh..sepi sekali..
kemudian ia bertanya kepada tukang ojek, "maaf, pak, numpang tanya. ini halte bus atau bukan ?"
tukang ojek : (menjawab dengan nada lirih dan terdengar sangat puitis) nona, sebelumnya saya memohon maaf, saya hanyalah seorang tukang ojek dan juga saya hanya sekedar lulusan sd, tidak banyak yang saya ketahui ttg kehidupan dunia fana ini. saya hanyalah sekedar tukang ojek dan pertanyaan yang nona ajukan kepada saya, sungguh sangat sulit dipahami. sehingga, wahai nona, bisakah nona mengulangi kembali pertanyaan yang tadi adinda ajukan ?
nona : begini, pak, saya mau pulang ke rumah dan satu2nya cara agar saya dapat pulang ke rumah adalah dengan menggunakan bus, saya tidak tahu dimana tempat yang benar untuk memberhentikan bus, sehingga saya bertanya kepada bapak, "apakah ini adalah tempat untuk memberhentikan bus ?"
tukang ojek : nona, jika nona hendak menggunakan bus, maka nona harus memiliki surat ijin mengemudikan bus. kalau tidak salah jenisnya adalah SIM B1. setelah itu nona harus kursus mengendarai bus. setelah itu mendaftarkan diri ke perusahaan bus dan melamar pekerjaan menjadi pengendara bus. prosedurnya pun cukup sulit, namun itulah resiko yang harus nona hadapi. maka, jika nona hendak mengendarai bus....
nona : pak, cukup ! tidak perlu dijelaskan seperti itu. saya tidak pernah memiliki keinginan untuk...
tukang ojek : keinginan untuk apa ? untuk menjadi supir bus ? tidak boleh menyerah begitu saja. jika nona memiliki suatu keninginan, jangan sampai menyerah. nona harus tetap semangat dan tidak boleh sedikit pun berputus asa.
nona : pak, saya hanya mau naik bus ! saya tidak mau menjadi supir bus ! ya sudah deh pak, kalo bapak mau menghalang-halangi saya untuk naik bus, berarti saya harus naik ojek milik bapak. ya kan ?! ya sudah, tolong antar saya pak
tukang ojek : (puitis) nona, sebelumnya lagi saya memohon maaf. saya hanya sekedar tukang ojek. tugas saya adalah mengendarai motor ojek. jika nona berubah pikiran dan beralih untuk naik ojek, maka nona harus memiliki SIM C, SIM untuk jenis kendaraan bermotor beroda dua, lalu membeli terlebih dahulu sebuah sepeda motor, kemudian nona mencari dan menunggu penumpang. dan nona, betapa tega diri nona terhadap saya. sudah puluhan tahun saya menjadi supir ojek di wilayah ini. saya tiada pernah menyakiti perasaan siapa pun ! panas dan hujan saya lalu dengan hati iklas ! tiada pernah mendendam...tulus ! sekarang, nona hendak menjadi supir ojek juga ?! lantas nona, betapa tega diri anda merebut lahan pekerjaan orang lain. lalu saya harus kerja apalagi ? nona, saya hanya sekedar lulusan sd, tidak banyak yang saya ketahui tentang makna kehidupan.
nona : apa sih maunya bapak ? bapak mau antar saya atau tidak ?!
tukang ojek : nona terlalu agresif ! dimana harga diri nona ?! kita baru saja kenal, bahkan mengucap sebuah nama pun belum sempat kita lakukan. berani2nya nona mengajak saya berbuat yang tidak2 ?! nona berpura2 tersesat dan tiada mengetahui arah dan tujuan, berpura2 menanyakan ttg bus kepada saya, lalu nona berpura2 kebingungan, lalu saya mengantarkan nona, lalu nona menjebak saya untuk berhubungan intim layaknya sepasang suami-istri. CUIHH ! nona kira saya lelaki murahan ?! saya masih punya harga diri ! nona jangan bersikap seenaknya begitu terhadap saya !
nona : DASAR OJEK GILA !
tukang ojek : saya bukan ojek gila ! saya adalah ojek motor !
nona : ojek motor ? OJEK MOTOR GILA ! GILA...GILA.. bagaimana mau bisa dapat penumpang ?! anda sudah gila dan sinting ! nggak akan pernah bisa dapat penumpang !
tukang ojek : nona jangan salah duga. saya adalah tukang ojek ! pekerjaan saya adalah untuk mengendarai ojek, bukan untuk mendapat penumpang.
nona : brengsek ! tidak perlu panjang lebar, sekarang apa mau bapak ? bapak mau ribut sama saya ? saya tidak takut !
tukang ojek : hah ? nona sudah gila rupanya. siapa yang mau ribut sama nona ? saya tidak mau ribut sama nona dan saya juga tidak mau apa2. satu2nya kemauan saya adalah ingin menjadi tukang ojek ! sekarang saya ganti bertanya kepada nona, apa kemauan nona ?
nona : saya mau nunggu bus, lalu naik bus. cukup jelas ?!
tukang ojek : buat apa menunggu bus ? bus tidak perlu ditunggu ! nanti juga akan datang dengan sendirinya ! dan tidak perlu naik bus. nona hanya perlu masuk ke dalam bus, duduk, bayar, lalu turun di tempat tujuan ! buat apa sampai naik bus ? naik sampai ke atap bus maksudnya ? itu artinya nona sudah gila ! apakah nona mau menjadi bahan perbincangan orang2 ? perempuan secantik nona "nangkring" di atas bus ?! tidak bayar pula ! heh, nona. kalau nona mau seperti itu, lebih baik jangan menggunakan bus ! lebih baik nona menggunakan kereta api saja ! masih terlihat wajar jika nona naik di atas atap kereta api.
nona : kereta api ?
tukang ojek : iya. kereta api ! apakah nona pernah naik kereta api ?
nona : belom pernah. kalau bapak, apakah bapak pernah naik kereta api ?
tukang ojek : buat apa saya naik kereta api ?! saya adalah tukang ojek, tugas saya adalah mengendarai motor ojek.
nona : baiklah kalau begitu saya pulang dulu, pak. sudah malam, saya takut juka terlalu lama berada disini, nantinya akan menjadi terlalu lama
tukang ojek : hmm, kebetulan saya juga harus segera pergi dari sini. saya harus kembali bekerja menjadi tukang ojek
nona : tapi, bagaimana mungkin anda bisa bekerja ? anda tidak memiliki penumpang
tukang ojek : saya tidak perlu penumpang, saya hanya perlu waktu ! seperti kata pepatah : "waktu adalah uang"
cerita pendek dari buku diskonek karya oomleo
Senin, 11 Agustus 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
ahaha critanya aneh bgt dehh
dari buku apaan tuhh ?
dari buku diskonek anggita
Posting Komentar